Senin, 06 Februari 2012

(Senin, 06.02.2012)

Penangkapan berawal dari laporan korban Nurlela yang harus merelakan uang miliknya dari ATM Bank BCA sebesar 13,5 juta, raib digasak kawanan pembobol ATM di ATM Center BSC Mall, Baloi.

Modus dalam aksinya, sindikat ini meletakkan patahan lidi korek api kedalam mulut ATM untuk merusak jalan masuknya kartu. Selain itu, mereka juga menempelkan kertas berisikan keterangan nomor telepon call center palsu, sehingga ketika korban kebinggungan mesin ATM nya tidak berfungsi dan sudah menelan kartu ATMnya, korban akan menghubungi nomor call center atau pusat layanan palsu yang sudah ditempelkan sindikat ini.

Menurut Iptu Hendiyanto, selain beroperasi membobol puluhan ATM di Batam, sindikat ini juga kerap beraksi di kota lain seperti Medan, Pekanbaru dan Jakarta. Sayangnya, saat polisi melakukan penangkapan, 3 orang pelaku lainnya berhasil melarikan diri.

Dalam aksi tersebut, tersangka Agus bertindak sebagai penyedia fasilitas untuk komplotan ini beraksi. Dengan menyewa mobil, komplotan inipun mencari tempat untuk melancarkan aksinya. Dalam aksinya sebelum tertangkap, sindikat beraksi di kounter ATM di BSC Mall.

Selain menangkap tersangka Agus, polisi juga mengamankan barang bukti ratusan stikter call center palsu dari 8 bank besar di Indonesia. Petugas juga menyita 11 unit kartu telepon, satu unit laptop dan 3 unit handphone serta 2 kotak korek api sebagai alat penipuannya itu. Atas perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan ancaman pidana 7 tahun penjara.

(Senin, 06.02.2012)

Sedikitnya puluhan karyawan proyek pembangunan PLTU di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, keracunan makanan yang didapat dari jatah catering. Para pekerja yang mengalami gejala muntah-muntah, pusing dan lemas langsung di larikan ke Rumah Sakit Umum Pelabuhan Ratu untuk mendapatkan perawatan medis.

Sedikitnya 40 karyawan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga uaU (PLTU), Cipatuguran Kabupaten
Sukabumi, Jawa Barat, keracunan makanan. Mereka menderita gejala mual, muntah-muntah, badan lemas dan pusing setelah mengkonsumsi makanan catering dengan menu ikan tongkol, sambal dan sayuran. Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pelabuhan Ratu guna mendapat perawatan medis.

Banyaknya korban keracunan membuat pihak rumah sakit kewalahan. Bangsal tempat tidur pasien terpaksa di isi oleh masing-masng dua orang korban.

Tim medis melakukan pertolongan dan perawatan dengan memberikan cairan infus dan pemberian suntikan antitoksin, untuk menetralisir racun dan memulihkan kesadaran para korban keracunan makanan.

Menurut para korban, menu makanan ikan tongkol dan sayuran berasa tidak segar dan sedikit bau. Namun para pekerja memaksakan menyantap makanan, karena tidak punya pilihan.

Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak proyek pembangunan PLTU terkait keracunan massal para pekerjanya.

(Senin, 06.02.2012)

SA dan SR kedua komplotan pencuri bantalan besi rel kereta api ini terangkap basah aparat Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, saat melakukan aksinya, mencuri besi rel di Stasiun Kereta Api Kalimas.

Komplotan pencuri bantalan rel kereta api ini sengaja beraksi pada malam hari. Dengan hanya berbekal lingis dan alat pemotong, pelaku berhasil mengondol plat besi penahan rel, yang fungsi utamanya adalah menyangga kereta agar tidak ambles saat melintas.

Aksi kawanan pelaku pencuri besi rel kereta api ini tentunya sangat membahayakan penumpang kereta api, yang sedang melintas. Sebagai barang bukti polisi berhasil mengamankan puluhan bantalan rel yang belum sempat di jual.

Untuk mengangkut hasil curian, kawanan pencuri besi ini juga bekerja sama dengan seorang sopir LYN untuk mengangkut barang hasil curiannya. Besi yang berhasil dicurinya dijual ke penadah dengan harga antara 15 hingga 20 ribu rupiah. Setiap bantalan besi yang dicuri, pelaku memperoleh hasil antara 150 hingga 200 ribu rupiah. Jumlah itu dipertaruhkan dengan ratusan nyawa manusia. Sungguh perbuatan yang sangat tidak bertanggung jawab.

Saat ini Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya terus mengembangkan komplotan pencuri plat besi bantalan rel kereta api. Untuk mempertangung jawabkan perbuatannya kedua pelaku diancam hukuman

(Senin, 06.02.2012)

Hujan deras yang mengguyur wilayah Buleleng Sabtu malam, menimbulkan korban jiwa. Sebuah rumah di Desa Pancasari, Sukasada, Buleleng, Bali tertimbun longsor. Insiden itu menyebabkan dua orang balita tewas tertimbun, serta sang ibu menderita patah tulang. Kondisi pemukiman yang terpencil menyebabkan korban baru bisa dievakuasi Minggu siang.

Dua balita yang tewas, adala noni, 10 bulan dan danu, 5 tahun, yang merupakan kakak beradik putri pasangan suami istri, Wayan Rata dan Kadek Sumi, warga desa Pancasari,buleleng.

Menurut penuturan saksi, saat longsor terjadi, kedua korban sedang dimandikan sang ibu, di ruang dapur. Rumah korban persis berada di samping perbukitan. Tiba tiba bukit ini longsor, dan mengubur mereka. Sementara sang ibu berhasil selamat karena longsoran hanya menimbun sebagian tubuhnya, namun ia menderita patah tulang kaki, tertimpa reruntuhan rumah.

Menurut tetangga korban, proses evakuasi para korban baru bisa dilakukan Minggu siang, karena warga khawatir akan terjadi longsor susulan. Terlebih posisi rumah korban cukup jauh dari perkampungan, dan minimnya sarana untuk menggali tanah longsor.

Untuk menghindari bertambahnya korban, rumah milik keluarga Wayan Rata, kini dikosongkan. Sementara keluarga Wayan Rata mengungsi ke rumah warga.