Kamis, 20 Oktober 2011

30-10-2011 06:51:36

TANJUNG REDEB, Masih berkutat dengan penyelesaian masalah penanganan illegal logging, Kapolres Berau AKBP Endro Prasetyo memberikan penekanan kepada seluruh jajarannya hingga sub terkecil di pos-pos polisi yang ada untuk optimalisasi penekanan kasus illegal logging. Dalam wawancara belum lama ini, illegal logging menjadi salah satu target Polres mengingat tingginya kasus pencurian kayu di Berau.
“Apalagi illegal logging merupkan salah satu kebijakan Kapolri yang harus diberantas,” tegas Kapolres. Beberapa titik rawan pencurian di Kecamatan-kecamatan penghasil kayu, baik kayu kategori biasa maupun kayu indah selalau diawasi ketat. Jalur-jalur yang digunakan untuk mengangkut juga sudah dideteksi, baik jalur air dan darat. Dimana diketahui jenis kayu indah banyak diseludupkan melalui jalur laut ke luar negeri.
Pembatasan sungai dan laut, dengan memantau pintu keluar pelaku-pelaku mengangkut hasil curian, aku Kapolres, menjadi salah satu langkah yang diambil kepolisian. “Disini kita harapkan peran fungsi pos polisi yang kita tugaskan mampu bertanggung jawab penuh atas amanah yang dibebankan,” sambungnya.
Pos itulah nanti yang akan bertanggung jawab penuh terhadap keluar masuknya barang tersebut. Selain itu diungkapkan, terkait sebuah kerjasama dengan Malaysia untuk pengawasan illegal loging. Dimana diketahui banyak hasil illegal logging yang diseludupkan ke negeri Jiran tersebut. Disana, kata kapolres terdapat petugas yang ditempatkan dan merupakan personil dari Indonesia.
Salah satu kecamatan yang menjadi ikon illegal logging kayu indah dengan jenis Amara, Batu Putih ditarget mampu menekan angka kasus illegal logging. Dikonfirmasi media ini, Kasub Sektor Batu Putih, Ipda M. Akbar Pontoh, menyebutkan usai beberapa penanganan kasus illegal loging kayu Amara, saat ini menunjukan hasil baik bagi kinerja kepolisian.
“Terlihat ada efek jera dari tindakan hukum yang diberlakukan bagi pelaku, sehingga hasil pantauan kami aktifitas mereka semakin rendah, namun saya tidak berani mengatakan bahwa sudah tidak ada lagi illegal logging disini,” ungkapnya.
Menurutnya, predikat ini melekat sejak ramainya penemuan dan isu kasus illegal logging kayu Amara di daerah ini. “Bahkan sampai saat ini masih saja sering dikaitkan, keberadaan kayu Amara yang tertangkap dengan batu Putih, faktanya kadang berbicara lain,” ungkap Abdulah.
Predikat ini yang menurutnya perlu dihapuskan, terlebih mengingat giatnya penangkapan pelaku pencurian kayu yang sudah dilakukan, menurutnya sebagai pelaksanaan kebijakan yang diturunkan Kapolri yakni pemberantasan illegal logging. Selain menghimbau dan mengingatkan kepada seluruh pihak yang berniat melakukan aksi pencurian, juga intensif dilakukan patrol hutan disemua kawasan yang rawan pencurian. As

Rabu, 12 Oktober 2011

Wisata Kuliner.

SOTO GEBRAK,Cak ANTON.

Ingin bersantap sambil merasakan sensasi unik? Coba saja mampir ke Soto Gebraak atau dikenal juga dengan nama Soto Gebraak Cak Anton. Depot atau warung soto ini berdiri sejak tahun 1973 dan sekarang telah memiliki beberapa cabang di Jakarta. Selain sensasinya, rasa soto juga tidak kalah menariknya untuk dinikmati. Karena letaknya yang strategis, maka tidak heran jika tempat ini ramai dikunjungi para karyawan saat jam makan siang. Anda juga dapat bersantap di sini bersama teman atau keluarga. Mengapa dinamakan Soto Gebraak? Apa sensasi unik saat makan dis sini??

Dinamakan Soto Gebraak karena gebrakan akan sering Anda dengar selama bersantap di sini. Gebrakan berasal dari botol besar yang dibanting pada kayu yang dilakukan peracik soto. Ini dilakukan bukan karena peracik soto sedang marah, tetapi itulah keunikannya yang membuat tempat ini terkenal. Suara gebrakan ini dapat mengagetkan pengunjung baru. Bahkan, bila ada pengunjung yang latah dapat membuat kehebohan karena suara gebrakan botol yang tiba-tiba dan mengagetkan.

Rumah makan ini terbilang sederhana, tapi ini tidak memadamkan kekuatan dari Soto Gebraak Cak Anton untuk menarik pengunjung. Memasuki tempat makan, Anda dapat memandang ke foto-foto yang dipampang. Foto-foto tersebut adalah foto antara pemilik "Soto Gebraak", yaitu Cak Anton, dengan para artis. Pada salah satu foto juga tampak Cak Anton sedang beraksi di televisi, dengan keahliannya yang mencoba meracik soto. Ada pula, slogan di tempat ini yang berbunyi "Senyum Boleh, Marah Jangan". Mungkin maksudnya agar pengunjung tidak marah mendengar suara gebrakan yang mengagetkan. Memang suara gebrakan ini dibuat sebagai ciri khas dari tempat makan ini.

Menu Soto Gebraak

Pada menu makanan yang diletakkan tiap meja, Anda dapat memilih jenis soto yang diinginkan. Ada soto daging, soto ayam, soto campur jeroaan, soto combi daging ayam (maksudnya campuran antara daging sapi dengan daging ayam). Sebagai pelengkap soto, ada pula berbagai jenis gorengan yang tersaji di atas meja makan, misalnya ada sate usus, sate telur, sate empal, telur asin, perkedel, emping. Untuk minuman, pilihannya adalah sofdrink, teh, aqua dan es jeruk.

Saat diantar oleh pelayan, Anda dapat melihat kuah soto yang berwarna kuning dan tidak menggunakan santan, merupakan ciri dari soto daerah Jawa Timur, tampaknya pemilik memang ingin menunjukkan budaya dan makanan khas nusantara asalnya. Kuah soto terasa bumbu-bumbunya dan juga menciptakan rasa kaldu yang kuat. Dagingnya empuk dan sangat cocok disantap bersama gorengan yang tersedia. Cak Anton juga memperhatikan keinginan pengunjung untuk menyantap soto dengan rasa yang nikmat, bukan hanya menawarkan sensasi.

Berkat kreatifitasnya dalam proses menyajikan soto yang unik. Soto Gebraak kini dapat dijumpai di beberapa cabang yang ada, yaitu di daerah Margonda, Tebet, Kalibata, BSD (Bumi Serpong Damai) dengan pusat di Taman Setiabudi. Anda penasaran? Coba saja mampir ke Soto Gebraak di alamat-alamat berikut dan bersiaplah untuk makan sambil kaget.

Hahahaha,unik bukan rasa nya…

Ada pun cabang-cabang nya berada di bawah ini….:

Soto Gebraak

Cak Anton
Jakarta

  • Pusat: Taman Setiabudi Depan SMA 3
    Jakarta Selatan
  • Tebet Utara I No.54 C
    Jakarta Selatan
    Telp: (021) 8379 5494
  • Kalibata Raya No.4 (Dewi Sartika)
    Jakarta Timur
  • Margonda Raya No.572 E
    Depok