Selasa, 05 Januari 2010

balap liar jadi ajang tempat mencari uang yang banyak.... pak polisi tindak 56 bikers.

Balap Liar jadi ajang tempat mencari uang yang banyak... Polisi Tindak 56 Bikers

pemda bogor-21/09: Sebanyak 100 personil gabungan Direktorat Lalu Lintas Polres bogor berhasil menindak 30 pengendara sepeda motor dalam operasi pengebutan. Operasi tersebut digelar selama bulun september 2009 untuk mengantisipasi maraknya balap liar di kota bogor.

Operasi ini dimulai(20/08/2009) dini hari sekira pukul 01.00 WIB dan dilakukan serentak di pemda bogor hingga pukul 06.00 WIB. Rinciannya, Satuan Wilayah Polres bogor (30 personil)

Dalam operasi gabungan ini, petugas berhasil menindak 56 pelanggar dan menyita barang bukti berupa SIM sebanyak 10 buah, STNK sebanyak 45 buah, dan sepeda motor terondol/motor balap sebanyak 20 unit.

Berdasarkan data yang dilansir situs Polres bogor, pelanggaran terbanyak terjadi karena pengendara motor tidak melengkapi surat-surat kendaraan, tidak menggunakan helm.dan kebut kebutan di jalan raya pemda bogor...

dan ada beberapa (joki)pembalap yang di introgasi oleh para polisi tersebut.

dan sang polisi pun tahu,bahwa selain para pembalap liar,tidak hanya mengganggu daerah setempat,tetapi menjadi ajang tempat pecariaan uang(judi)

betapa tidak parahnya.....!!!!!!

brikut adalah sdikit dialog sang (buser)dengan sang (joki)

"bagaimana qmu bisa ikut-ikutan balap liar seperti ini??"tanya sang bapak polisi...

uchil berkata"dari mana lagi saya bisa mencari uang kalau bukan dari cara seperti ini"ucap uchil....

uchil juga berkata"banyak juga para penonton yang main sampingan nya pak"ucap uchil.... kepada bapak yang bertanya tersebut....

si bapak mencoba mengintro asi uchul kembali....

"maksudnya main sampingan itu apa??"

uchil menjawab"ya itu main taruhan pak,siapa yang motor balap nya yang menang,dia lah yang memenangkan taruhannya pak,begitu lah jawab uchil kepada sang bapak"

bapak menjawab,oh.... begitu iya....

begitulah sang pak polisi mengintrogasi sang pembala liar tersebut....

Bogor,21/08/2009

tugas 2

Pemuda Pembangkit

Pengurai atau pembuka kejelasan dari suatu masalah social. Mereka secara tidak langsung ikut mengubah masyarakat dan kubayaan. Pemuda yang memiliki semangat untuk mengubah nasib bangsa dan negara ke arah yang lebih baik dan memberikan dorongan agar tetap maju. Pada umumnya mereka senang mencari kegiatan positif, mampu bersosialisasi dengan baik, dan membuat masyarakat senang akan kehadirannya. Tipe pemuda ini adalah ciri yang diharapkan suatu bangsa dan negara dan sangatlah berantusias untuk kemajuan bangsanya.

Pemuda Nakal

Mereka yang tidak berniat mengadakan perubahan, baik budaya maupun pada masyarakat, tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan melakukan tindakan menguntungkan bagi dirinya, sekalipun dalam kenyataannya merugikan.

Pemuda Radikal

Mereka yang berkeinginan besar untuk mengubah masyarakat dan kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusiner.

Berdasarkan ciri-ciri pemuda tersebut , saya mengkategorikan diri saya termasuk jenis pemuda “Pemuda Pembangkit“ , karena sebagai generasi muda penerus bangsa, kita diharapkan menjadi pembangkit

jawaban tugas 3

1. Uraikan pengertian ilmu pengetahuan.
2. Sebutkan 4 hal sikap yang ilmiah.
3. Jelaskan pengertian teknologi.
4. Uraikan ciri-ciri fenomena teknik pada masyarakat.
5. Jelaskan pengertian ilmu pengetahuan, teknologi dan nilai.
6. Jelaskan pengertian kemiskinan.
7. Sebutkan ciri-ciri manusia yang hidup dibawah garis kemiskinan.
8. Sebutkan fungsi kemiskinan.

Jawaban :

1. Ilmu Pengetahuan adalah :

Menurut kalangan ilmuan bahwa ilmu tersususn dari pengetahuan yang secara teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan sistematis, mtodis, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif

Menurut Aristoteles bahwa pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat diinderai dan dapat merangsang budi.

Menurut Decartes pengetahuan merupakan serba budi.

Menurut Bacon dan David Home pengetahuan sebagai pengalaman indra dan batin.

Menurut Immanuel Kant pengetahuan merupakan persatuan antara budi dan pengalaman.

Menurut teori Phyroo mengatakan bahwa tidak ada kepastian dalam pengetahuan.

Dari berbagai macam pandangan tentang pengetahuan diperoleh sumber-sumber pengetahuan berupa ide, kenyataan, kegiatan akal-budi, pengalaman, sintesis budi, atau meragukan karena tak adanya sarana untuk mencapai pengetahuan yang pasti.

2. 4 hal sikap yang ilmiah yaitu, :

a. Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga mencapai pengetahuan ilmiah yang objektif.

b. Selektif, artinya mengadakan pilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala,

supaya mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada.

c. Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap alat indera dan budi yang

digunakan untuk mencapai ilmu.

d. Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori atau aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka

untuk dapat dibuktikan kembali.

3. Teknologi adalah satu ciri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah. Teknologi, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering). Dengan kata lain, teknologi mengandung dua dimensi, yaitu science dan engineering yang saling berkaitan satu sama lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, tentang materi dan energi dalam interaksinya satu terhadap lainnya.

4. Ciri-ciri fenomena teknik pada masyarakat, yaitu :

a. Rasional, artinya tindakan spontak oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan

rasional.

b. Artifisialitas, artinya selalu membuat perbuatan yang tidak alamiah.

c. Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian pula

dengan teknik mampu mengelimkinasikan kgiatan non-teknis menjadi kegiatan teknis.

d. Teknis berkembang pada suatu kebudayaan.

e. Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergabung.

f. Universalisme, artinya tidak melampaui batas-batas kebudayaan dan ideology, bahkan dapat menguasai

kebudayaan.

g. Otonomi, artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.

5. Ilmu pengetahuan, teknologi dan nilai adalah

Ilmu pengetahuan dan teknologi sering dikait-kaitkan dengan nilai atua moral, hal ini berkaitan dengan kebijaksanaan seseorang dalam menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Nilai sendiri merupakan kumpulan sikap perasaan ataupun anggapan terhadap suatu hal mengenai baik buruk, benar salah,patut tidak patut, mulia hina,maupun penting ataupun tidak penting.

Dalam kenyataannya orang dapat saja mengembangkan perasaannya sendiri yang mungkin saja nerbeda dengan perasaan orang lain atau sebagian besar warga masyarakat, kenyataan ini melahirkan adanya nilai individual, yakni nilai-nilai yang dianut oleh individu sebagai orang-perorang yang mingkin saja selaras dengan nilai-nilai yang dianut oleh orang lain, tetapi dapat pula berbeda atau bahkan bertentangan.

Ada 2 pemikiran, yang satu menyatakan ilmu bebas dari nilai dan yang lainya menyatakan ilmu tidak bebas dari nilai. Ilmu pengatahuan pada dasarnya terdiri dari 3 komponen penyangga yaitu :

  1. Ontologism atau biasa disebut ruang lingkup yang menjadi objek penelaahan. Kegiatannya adalah menafsirkan hikayat realitas yang ada, ilmu harus bebas dari nilai-nilai yang sifatnya dogmatic. Contoh Galileo menolak dogma agama tentang matahari berputar mengelilingi bumi karena pada dasarnya berdasarkan fakta yang ditemukan coperniccus ternyata bumilah yang mengelilingi matahari.
  2. Komponen aksiologis yaitu azas menggunakan ilmu pengetahuan hal ini berkaitan dengan moral atau nilai pada saat proses pencarian kebaenaran dengan jujur tanpa mendahulukan kepentingan kekuatan argumentasi pribadi.
  3. Komponen ontilogis, komponen ini artinya lebih lekat dengan nilai dan moral karena berhubungan dengan bagaimana ilmu harus dimanfaatkan demi kemaslahattan manusia atau digunakan untuk meningkatkan taraf hidup manusia dengan mengutamakan martabat manusia dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Hal-hal tersebut memperlihatkan bawha ilmu tidak bebas dari nilai.

Sedangkan kaitan ilmu dan teknologi yaitu apapun arah dan kepada siapa diterapkan teknologi bergantung dari siapa yang memilikinya atau siapa penguasa teknologi tersebut dan nilai moral yang dimilikinya.

6. Kemiskinan adalah

“Kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok, seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dll.”

“ Ketidak mampuan untuk memperoleh standar hidup yang minimal…”

“Suatu keadaan melarat dan ketidakberuntungan, suatu keadaan minus..”

“Minimnya pendapatan dan harta, kelemahan fisik, isolasi, kerapuhan, dan ketidakberdayaan.”

7. Ciri-ciri manusia yang hidup dibawah garis kemiskinan yaitu :

a. Tidak memiliki factor produksi sendiri seperti tanah, modal, keterampilan, dsb.

b. Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperolh tanah garapan atau modal usaha.

c. Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai tamat sekolah dasar karena harus membantu orang tua mecari tambahan penghasilan.

d. Kebanyakan tinggal didesa sebagai pekerja bebas (slf employed) berusaha apa saja.

e. Banyak yang hidup dikota berusia muda, dan tidak mempunyai keterampilan.

8. Fungsi kemiskinan yaitu :

a. Fungsi ekonomi : Penyediaan tenaga untuk pekerjaan tertentu, menimbulkan dana social, membuka lapangan kerja

baru dan memanfaatkan barang bekas (masyarakat pemulung).

b. Fungsi cultural : Menimbulkan altrunisme (kebaikan spontan) dan perasaan, sumber imajinasi kesulitan hidup bagi

si kaya, sebagai ukuran kemajuan bagi kelas lain dan merangsang munculnya badan amal.

c. Funsi social : Sumber inspirasi kebijaksanaan teknokrat dan sumber inspirasi sastrawan dan memperkaya budaya

saling mengayomi antar sesame manusia.

d. Fungsi politik : Berfungsi sebagai kelompok gelisah atau masyarakat marginal untuk musuh bersaing bagi kelompok

lain.

Senin, 04 Januari 2010

geng motor

 
Setiap daerah punya cerita sendiri tentang hal-hal yang meresahkan warganya. Dari Letusan Gunung Berapi, banjir, sampai aliran sesat. Bandung kali ini punya cerita tersendiri. Yaitu masalah geng motor.

Fenomena keresahan warga Bandung terhadap geng motor saat ini sedang panas-panasnya. Sebenarnya geng motor ini sudah lama muncul di Bandung, sering kali keresahan ini pasang surut. Namun kali ini sepertinya sudah mencapai klimaksnya.

Apa yang diperbuat oleh geng motor? Awalnya geng-geng motor ini berawal dari sekumpulan remaja yang hobi dengan motor dan beberapa dengan aksi ngebutnya. Namun makin lama sepak terjang dari beberapa geng motor ini semakin bringas. Tindakan geng motor yang mengarah ke premanisme inilah yang mencemaskan warga Bandung. Beberapa teman dari penulis pernah menjadi korban dari tindakan geng motor ini. Beberapa dari aksi mereka mengarah ke tindakan kriminal, mulai dari menjambret sampai tawuran terhadap antara geng motor itu sendiri. Beberapa berita juga mengatakan geng motor yang terlibat tindak kriminal ini mengadakan penyerangan ke tempat umum seperti swalayan.

Yang lebih dicemaskan lagi geng motor ini beranggotakan remaja yang masih berada di tingkat pendidikan SMP dan SMA. Namun mereka sudah berani melakukan tindakan-tindakan yang bringas. Mau dikemanakan masa depan remaja-remaja tersebut?

Mungkin sebagian mereka berpikir, ah ini hanyalah kenakalan remaja yang wajar kerap dilakukan seperti remaja-remaja lain seumuran mereka namun dalam bentuk yang berbeda. Dan mereka berpikir akan ada saatnya bagi mereka untuk berhenti dari sini, tapi untuk sementara mumpung masih muda, selama masih bisa unjuk kekuatan. Toh nanti ada masanya mereka keluar.

Paradigma berpikir yang salah menurut penulis. Memang masa remaja adalah masanya pencarian jati diri dan eksistensi diri. Tindakan yang diambil di masa-masa tersebut rawan dengan pengaruh luar dan emosi belaka.

Tidakkah kita semua tahu, bahwa kebiasaan yang kita lakukan akan menjadi karakter kita semua. Dan inilah yang akan menjadi budaya di kalangan remaja Bandung. Bahkan disebutkan di berbagai media, bahwa untuk menjadi anggota geng motor ini harus berani melawan polisi, berani bertarung (berkelahi) untuk melawan geng lain, dan tak jarang pula ditemukan sangkut paut dengan penyalahgunaan narkoba di kalangan mereka.

Hal ini rawan sekali, bila masa muda mereka dilibatkan dalam tindakan-tindakan yang brutal dan bringas, maka efeknya akan menjadi karakter mereka ketika mereka dewasa. Dan berbahaya ke depannya bagi budaya (karakter) masyarakat Bandung. Geng motor yang diliputi dengan susasan brutal dan bringas bukanlah tempat yang sesuai untuk pencarian jati diri. Eksistensi Diri yang sementara ini akah hilang. Mau dikemanakan jati diri pemuda Bandung?

Semoga kita semua bersama bisa memberantas tindakan brutal dan bringas serta hal-hal negatif yang mencengkerami pemuda Bandung. Walau penulis tidak mengatakan semua geng motor itu jelek, ayo bersama kita berantas dan jaga diri dari setiap tindakan yang merusak diri dan masyarakat di manapun.