Senin, 04 Januari 2010

geng motor

 
Setiap daerah punya cerita sendiri tentang hal-hal yang meresahkan warganya. Dari Letusan Gunung Berapi, banjir, sampai aliran sesat. Bandung kali ini punya cerita tersendiri. Yaitu masalah geng motor.

Fenomena keresahan warga Bandung terhadap geng motor saat ini sedang panas-panasnya. Sebenarnya geng motor ini sudah lama muncul di Bandung, sering kali keresahan ini pasang surut. Namun kali ini sepertinya sudah mencapai klimaksnya.

Apa yang diperbuat oleh geng motor? Awalnya geng-geng motor ini berawal dari sekumpulan remaja yang hobi dengan motor dan beberapa dengan aksi ngebutnya. Namun makin lama sepak terjang dari beberapa geng motor ini semakin bringas. Tindakan geng motor yang mengarah ke premanisme inilah yang mencemaskan warga Bandung. Beberapa teman dari penulis pernah menjadi korban dari tindakan geng motor ini. Beberapa dari aksi mereka mengarah ke tindakan kriminal, mulai dari menjambret sampai tawuran terhadap antara geng motor itu sendiri. Beberapa berita juga mengatakan geng motor yang terlibat tindak kriminal ini mengadakan penyerangan ke tempat umum seperti swalayan.

Yang lebih dicemaskan lagi geng motor ini beranggotakan remaja yang masih berada di tingkat pendidikan SMP dan SMA. Namun mereka sudah berani melakukan tindakan-tindakan yang bringas. Mau dikemanakan masa depan remaja-remaja tersebut?

Mungkin sebagian mereka berpikir, ah ini hanyalah kenakalan remaja yang wajar kerap dilakukan seperti remaja-remaja lain seumuran mereka namun dalam bentuk yang berbeda. Dan mereka berpikir akan ada saatnya bagi mereka untuk berhenti dari sini, tapi untuk sementara mumpung masih muda, selama masih bisa unjuk kekuatan. Toh nanti ada masanya mereka keluar.

Paradigma berpikir yang salah menurut penulis. Memang masa remaja adalah masanya pencarian jati diri dan eksistensi diri. Tindakan yang diambil di masa-masa tersebut rawan dengan pengaruh luar dan emosi belaka.

Tidakkah kita semua tahu, bahwa kebiasaan yang kita lakukan akan menjadi karakter kita semua. Dan inilah yang akan menjadi budaya di kalangan remaja Bandung. Bahkan disebutkan di berbagai media, bahwa untuk menjadi anggota geng motor ini harus berani melawan polisi, berani bertarung (berkelahi) untuk melawan geng lain, dan tak jarang pula ditemukan sangkut paut dengan penyalahgunaan narkoba di kalangan mereka.

Hal ini rawan sekali, bila masa muda mereka dilibatkan dalam tindakan-tindakan yang brutal dan bringas, maka efeknya akan menjadi karakter mereka ketika mereka dewasa. Dan berbahaya ke depannya bagi budaya (karakter) masyarakat Bandung. Geng motor yang diliputi dengan susasan brutal dan bringas bukanlah tempat yang sesuai untuk pencarian jati diri. Eksistensi Diri yang sementara ini akah hilang. Mau dikemanakan jati diri pemuda Bandung?

Semoga kita semua bersama bisa memberantas tindakan brutal dan bringas serta hal-hal negatif yang mencengkerami pemuda Bandung. Walau penulis tidak mengatakan semua geng motor itu jelek, ayo bersama kita berantas dan jaga diri dari setiap tindakan yang merusak diri dan masyarakat di manapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar